BANGKALAN, ALINEAZONA – Pendidikan IPA FKIP Universitas Trunojoyo Madura kembali menghadirkan Science Education National Conference (SENCO) 2025 ke 7 yang dilaksanakan secara online pada 22 November 2025 Kegiatan ini mengusung tema “Deep Learning dalam Pembelajaran IPA Berdampak untuk Mendukung SDGs”, menghadirkan dua pakar pendidikan sains nasional, yakni Dr. Abdul Haris, M.Si. dari Universitas Negeri Makassar dan Dr. Misbah, M.Pd. dari Universitas Lambung Mangkurat.
Pelaksanaan SENCO 2025 secara daring ini menandai komitmen Program Studi Pendidikan IPA FKIP Universitas Trunojoyo Madura dalam mendorong inovasi dan penguatan kualitas pembelajaran sains di Indonesia. Dengan mengangkat pendekatan deep learning, seminar nasional ini bertujuan memberikan wawasan baru kepada pendidik mengenai model pembelajaran mendalam yang mampu meningkatkan literasi sains sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Ketua Pelaksana SENCO 2025 Maria Chandra Sutarja, M.Pd menjelaskan bahwa antusiasme peserta tahun ini sangat tinggi, terbukti dari hadirnya 165 pemakalah yang mempresentasikan hasil penelitian serta inovasi pembelajaran mereka, ditambah 12 peserta non pemakalah yang turut mengikuti sesi diskusi.
Para peserta berasal dari berbagai wilayah dan institusi pendidikan di Indonesia, mencerminkan luasnya jejaring akademik yang terlibat dalam pengembangan pendidikan IPA berbasis teknologi dan keberlanjutan. Artikel-artikel dari pemakalah tesebut akan dipublikasikan dalam prosiding dan jurnal yang terakreditasi nasional sebagai upaya untuk memberikan wawasan dalam meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran IPA dan SDGs serta sebagai kontribusi nyata dalam memperkuat literatur ilmiah bidang pendidikan IPA.
Dalam sambutannya, Dr. Badrud Tamam, M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas Trunojoyo Madura, menegaskan bahwa SENCO 2025 bukan hanya wadah berbagi hasil penelitian, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat relasi antarpendidik dan peneliti. Beliau menyampaikan harapan agar forum ini mendorong guru dan dosen untuk terus beinovasi, memperkaya pengetahuan dan menghadirkan kolaborasi baru yang relevan dengan tuntutan zaman, terutama dalam mengintegrasikan pembelajaran IPA dengan isu-isu pembangunan berkelanjutan.
Kehadiran dua narasumber utama, Dr. Abdul Haris, M.Si. dan Dr. Misbah, M.Pd., menjadi daya tarik tersendiri. Keduanya memaparkan perspektif dan hasil kajian terkait implementasi deep learning yang dinilai efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah, pemecahan masalah, serta membangun kesadaran ekologis pada peserta didik. Paparan tersebut memberikan inspirasi bagi para pendidik untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih bermakna dan berorientasi pada SDGs. Peserta seminar juga sangat antusias mengikuti proses kegatan seminar yang ditandai dengan terpilih dua peserta terbaik dan best presenter pada tiap sesi.
Dengan semangat kolaboratif dan visi pendidikan berkelanjutan, SENCO 2025 diharapkan mampu menjadi kontribusi nyata FKIP Universitas Trunojoyo Madura dalam memajukan pembelajaran IPA di Indonesia sekaligus memperkuat peran pendidikan dalam mendukung agenda SDGs 2030 hususnya dalam peningkatan kualitas pendidikan (SDG 4), aksi iklim (SDG 13), dan inovasi untuk keberlanjutan (SDG 9).
